Kali ini tim kontraktor Cipta Bangun Daksa memperoleh proyek pembangunan di Manisrenggo, Klaten. Kami mengeksekusi sebuah rumah tinggal yang dikombinasikan dengan fungsi lain. Sehingga dalam satu lahan terdapat dua fungsi yang akan digunakan sebagai rumah tinggal Ibu Ade Nasibah sekeluarga, dan juga sebuah unit bangunan kecil terpisah yang akan digunakan sebagai kios atau warung.
Dua bangunan tersebut memiliki posisi terpisah, untuk kios berada di paling depan dan untuk rumah tinggal berada di belakang. Untuk proses pelaksanaan pembangunannya dikerjakan secara paralel dalam satu waktu.
Bangunan rumah memiliki bentuk memanjang sesuai desain yang dikerjakan oleh tim dari Rancang Reka Ruang. Hunian ini terdiri dari satu lantai dengan kebutuhan ruang yang tidak terlalu banyak.
Baca Juga: Desain Kos Industrial Minimalis: Pembangunan Bertahap Sidoarjo
Sebagai tim pelaksana, CBD berfokus pada bagaimana 2 bangunan tersebut dapat selesai secara bersamaan sehingga dapat difungsikan sesuai dengan peruntukannya. Tantangan lain yang harus dilalui oleh tim pelaksana adalah manajemen waktu karena saat itu mulai memasuki musim hujan.
Struktur Bangunan
Struktur bangunan menggunakan pondasi batu kali yang umum digunakan pada rumah-rumah satu lantai. Sesuai dengan prosedur dan standar yang berlaku, dari pembuatan pondasi naik ke sloof, kemudian kolom balok. Bangunan ini menggunakan kolom-kolom balok yang praktis sehingga tidak menggunakan kolom struktur yang besar.
Untuk material batu bata, tim kami menggunakan bata merah untuk kualitas yang jauh lebih bagus. Hal ini karena bata merah memiliki daya serap air yang sedikit karena pori-porinya yang lebih rapat dibandingkan dengan material hebel. Tentu saja, kondisi tersebut dapat menghindari kemungkinan terjadinya rembesan.
Kemudian, untuk pertimbangan cuaca panas dan lahan yang di sekitarnya masih terbuka berupa hamparan sawah, kondisi yang cukup panas dan minim pohon besar. Kami juga memilih bata merah sebagai elemen dindingnya. Sehingga intensitas panas yang diterima oleh rumah, terutama bagian dalam tidak sebanyak ketika menggunakan material hebel atau batako.
Baca Juga: Pengertian Kantilever dan Penerapannya pada Bangunan
Kami juga mempertimbangkan pambangunan sebuah kolam ikan di bagian teras rumah sebagai area penyejuk ruangan. Selain itu, kolam ikan tersebut dapat menambah estetika bagian pusat rumah.
Bagian pintu dan jendela rumah ini menggunakan spesifikasi daun pintu berbahan kayu. Di bagian teras rumah terdapat satu kusen berbentuk lungkaran yang kemudian menjadi aksen atau focal point tersendiri bagi rumah ini.
Tidak hanya kayu, kami juga menggunakan material alumunium pada kusen pintu dan jendela. Terutama terkait fungsi folding pada beberapa bagian rumah seperti area taman tengah.
Selain bentuk lingkaran pada jendela teras, naungan teras juga ditopang oleh dua kolom atau pilar berbentuk silinder. Kolom ini tidak terbuat dari cor full, tertapi struktu utamanya kotak dan dicover dengan menggunakan beton cetakan atau semacam material cetak lainnya. Dengan begitu, seakan-akan kolom berbentuk silinder.
Untuk kolom tersebut juga dibuat polos tanpa ornamen. Hal itu karena kami masih mempertahankan konsep utama, yaitu minimalis. Artinya, kami menghindari konsep mewah atau glamour. Kami lebih mengarah pada konsep minimalis sederhana, kontemporer, dan rapi.
Baca Juga: Desain Rumah Futuristik Wonosobo, CASA LOKA
Material Tambahan
Terdapat beberapa material tambahan pada fasad bangunan seperti conwood. Conwood ini diaplikasikan pada bagian gulungan atap sehingga menjadi area yang cukup terhighlight. Di bagian kios juga menerapkan pola yang sama dengan material yang sama sehingga tetap terkesan unity.
Pada bagian atap, kami menggunakan tiga jenis atap. Atap kios menggunakan material atap metal pasir berupa atap lembaran mineral pasir. Dengan begitu, bentuknya dapat disembunyikan seolah-olah seperti atap datar atau dak. Kemiringannya juga lebih landai dan kami menyembunyikannya di balik dinding.
Sedangkan untuk rumah, kami mengombinasikan antara atap metal pasir pada bagian teras untuk mendapatkan kesan datar. Sedangkan untuk bagian induk rumah dari teras ke belakang menggunakan genteng beton. Di bagian belakang juga kami sediakan sebuah toren air sebagai sumber pengairan hunian.
Pada area tengah terdapat innercourt kecil yang menghubungkan antara koridor dan living room menuju dapur. Di sini kami memberikan bukaan dengan pintu lipat dari alumunium. Material ini kami pilih karena di area ini cukup minim naungan sehingga lebih awet terhadap cuaca dibandingkan kayu.
Berkaitan dengan utilitas bangunan, terdapat dua fungsi berbeda dalam satu lahan yaitu hunian dan juga kios. Maka dari itu, kami membagi jaringan utilitas seperti elektrikal kemudian jaringan plumbing pemipaan air yang memiliki zona terpisah. Kami juga menyediakan tandon air yang terpisah sehingga tidak mengganggu kebutuhan masing-masing bangunan.
Baca Juga: Desain Kafe Industrial yang Eksklusif: Material Kafe di Solo
Penutup tanah di bagian outdoor baik kios maupun rumah, menggunakan paving. Area ini khusus digunakan sebagai area parkir. Kami mengombinasikan paving tersebut dengan rerumputan sehingga tidak terkesan terlalu gersang.
Rumah ini didesain dengan masih menyisakan space atau area di samping rumah. Terdapat sebuah pagar yang tidak menutup rumah secara masif. Kami mengombinasikannya dengan roster sebagai pertimbangan bahwa lahan di bagian Selatan masih merupakan sanak saudara.
Selain itu juga karena di masa depan ada rencana pengembangan untuk lahan tersebut yang ingin tetap memiliki akses ke bangunan lain. Sehingga memudahkan penyesuaian di kemudian hari.