Klien kami kali ini adalah Pak Yogi di Banguntapan. Pak Yogi memiliki sebuah keluarga dengan dua ana laki-laki. Beliau tinggal di sebuah rumah di perumahan dengan ukuran yang cukup terbatas. Karena ada kebutuhan ruangan yang lebih, rumah kemudian direnovasi menjadi dua lantai. Dari sinilah pak Yogi menemukan Bondan P. Architect melalui blog yang kemudian melanjutkan diskusi seputar desain hingga pembangunan.
Desain Hunian
Konsep bangunan yang kami buat adalah industrial dengan finishing ekspose. Konsep tersebut kami pilih karena sedang tren atau hype dan juga sesuai dengan budget yang ditentukan oleh klien. Meskipun begitu, desain dari hunian ini cukup unik karena eksplorasinya dimaksimalkan.
Baca juga: Memahami Pentingnya Plesteran dan Acian Dinding dalam Konstruksi
Secara keseluruhan, lantai bangunan tidak menggunakan keramik, melainkan hanya menggunakan semen pelur biasa yang nantinya akan ditambahkan parquete oleh klien di kemudian hari. Bagian dinding juga tidak diberikan cat, langit-langit lantai 1 tidak menggunakan plafon. Begitu juga dengan kamar anak yang menggunakan Sedangkan di lantai 2 atapnya menggunakan penutup atap genteng flat yang sebagian dipakai adalah atap transparan.
Pada bagian bangunan yang berbentuk jajaran genjang, terdapat void yang cukup tinggi sehingga dapat meneruskan cahaya dari lantai 2 ke lantai 1. Mengingat lantai 1 memiliki keterbatasan lahan dan asupan cahaya, maka keberadaan void ini cukup penting untuk menyerap cahaya alami ke dalam ruangan lantai 1.
Rumah ini juga memiliki 1 carport yang tidak memiliki gerbang. Pada umumnya, rumah-rumah di perumahan tersebut memang tidak memiliki gerbang karena telah dijaga oleh satpam di bagian gerbang utama. Bagian carport ini berhadapan langsung dengan jalan dan memakai material cor semen.
Seluruh kusen menggunakan material kayu dengan finishing melamin sehingga serat kayu terlihat alami. Terdapat juga material besi expanden untuk railing berwarna hitam. Pada halaman rumah terdapat taman yang memiliki rumput sintesis dan area untuk bersepeda.
Tahap Pertama
Hal pertama yang kami lakukan tentu saja adalah mencopot barang-barang di rumah tersebut seperti beberapa furnitur yang masih tersisa ketika pemilik mengangkut ke tempat lain. Ketika melepaskan kitchen set, kami menemukan pelapukan karena terkena rembesan air dari dinding rumah yang lembab. Selain itu, mungkin juga disebabkan karena kualitas multipleks yang kurang kuat sehingga ketahanannya kurang. Dengan kondisi tersebut, kitchen set tidak dapat difungsikan kembali dan harus diganti dengan yang baru.
Baca juga: Rumah Anti Rayap: Keberhasilan Melalui Kolaborasi Kontraktor dan Pemborong Profesional
Tahap Kedua
Tahap selanjutnya adalah melakukan penggalian untuk membuat fondasi cakar ayam. Hal tersebut dilakukan mengingat bangunan dengan dua lantai harus memiliki fondasi yang sesuai sehingga membutuhkan adanya penyesuaian di bagian lantai 1. Kami mengomunikasikan kepada klien bahwa nantinya di area lantai 1 pasti ada beberapa bagian lantai yang rusak karena pembobokan dalam rangka membuat fondasi.
Tahap Ketiga
Kemudian, kami menambahkan balok sloof ketika menambahkan dinding bangunan. terdapat beberapa dinding yang dibongkar, dan beberapa sisanya dipertahankan. Begitu juga dengan kusen yang dibongkar dan beberapa ditambahkan baru sesuai dengan desain yang telah didiskusikan sebelumnya. Kusen bangunan ini masih menggunakan kayu. Kebetulan, klien memiliki saudara dari Gunung Kidul yang dapat menyediakan kusen denga bahan kayu jati, sehingga pihak CBD hanya mmebantu proses pemasangan saja.
Secara keseluruhan, terdapat. bagian yang menggunakan bata ekspose dengan spesimen yang tidak diplester maupun diaci. kemudian, pengerjaan berlanjut pada pengecoran plat lantai yang dilakukan dengan mesin truck molen. Setelah proses pengecoran selesai, pengerjaan berlanjut di lantai 2 dengan proses yang hampir sama yaitu dinding, kusen, dan kolom.
Fasad Bangunan yang Unik
Terdapat satu jal unik pada bagian fasad depan. Tampak depan, terdapat bangunan berbentuk kotak dan sebuah bangunan berbentuk jajaran genjang yang miring. Bangunan jajaran genjang tersebut merupakan lantta lantai 1 menuju lantai 2. Hal yang unik adalah tangga tersebut menonjol ke luar, meskipun terlihat tetapi tetap terlindungi.
Baca juga: Pentingnya Memahami Perbedaan Kualitas Cat Pelapis Dinding Bangunan
Di antara dua sisi miring tersebut di mana tangga membutuhkan pelingkup, kami tidak memberikan railing biasa atau kaca karena berhadapan langsung dengan fasad bagian depan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan penghuni. Selain itu juga karena bangunan menghadap ke Timur, sehingga cahaya matahai tidak masuk ke dalam ruangan secara berlebihan.
Untuk menyesuaikan pencahayaan, pada bagian tersebut kami menggunakan bata hebel yang diekspose. Karena bata hebel cukup mudah untuk dieksplorasi, kami membuat beberapa lubang kecil untuk sirkulasi udara dan pencahayaan. Selain itu, kami juga membuat sebuah bukaan dengan bahan kaca di atas tangga sebagai jalan masuknya cahaya.