Kali ini, Cipta Bangun Daksa (CBD) berkesempatan untuk mendirikan sebuah pagar yang didesain langsung oleh Rancang Reka Ruang. Klien kali ini adalah Ibu Menik dan Bapak Bambang yang bertempat tinggal di daerah Prambanan, Sleman, DIY.
Dalam proyek ini, rumah eksisting telah dibangun dan berupa rumah kosong karena sang pemilik berada di luar kota. Sebenarnya rumah ini tidak terlalu lama, namun desainnya kurang diperhatikan sehingga terkesan tampak seperti rumah lama. Bentuk bangunan dari rumah Ibu Menik adalah memanjang ke samping.
Mengingat rumah ini jarang ditempati, banyak bagian rumah yang mengalami kerusakan. Di antaranya pada plafon tritisan, kebocoran di beberapa tempat, dan juga beberapa bagian dinding yang bocor.
Baca juga: Desain Kos Industrial Minimalis 3 Lantai dengan Fasad yang Unik
Alasan utama Ibu Menik memutuskan untuk membuat sebuah pagar adalah karena rumah yang terletak di pinggir jalan aspal. Traffic di sekitar rumah tersebut juga semakin padat sehingga membutuhkan peningkatan keamanan untuk area rumah.
Melalui brief, Ibu Menik menginginkan pagar yang menggunakan material keras dan tertutup. Hal tersebut mengingat kondisi rumah yang berada di pinggir jalan besar dengan jarak batas jalan dan rumah hanya dibatasi sebuah parit. Hal tersebut membuat jarak antara rumah dan pagar atau halaman rumah bagian samping menjadi lebih kecil.
Pembangunan Pagar
Proses pembangunan langsung ke bagian pagar dengan material bata biasa, kemudian diaci, dan dicat. Kami dimudahkan dengan beberapa titik atau lajur yang sudah memiliki pondasi atau batu kali. Pembangunan pagar ini dimulai dari bagian samping kiri, kanan, depan, kemudian bagian belakang.
Selain menggunakan bata yang diaci dan dicat, kami menambahkan beberapa roster semen atau roster beton pada beberapa bagian.
Baca juga: Rumah Industrial Modern dengan Pintu Kaca Anti Maling di Bantul
Pada bagian pagar terdapat pintu gerbang, menggunakan besi hollow dengan model laju-lajur vertikal. Model demikian dimaksudkan untuk menyulitkan orang lain dalam memanjat menuju pada bagian halaman rumah.
Beda Elevasi Jalan
Kemudian terdapat perbedaan ketinggian elevasi kontur dengan jalan. Maka dari itu, kami membuat jalan penghubung berbentuk miring dengan perkerasan beton. Jalan tersebut dibuat dari depan garasi menuju jalan sehingga mobil dapat masuk garasi dengan lebih mudah.
Seiring berjalannya waktu, setelah pagar selesai, kami memasang kanopi dengan rangka bahan besi hollow dengan finishing cat. Pada bagian penutup, kami menggunakan solar flat. Material tersebut dipilih sehingga ruang bagian bawah kanopi tidak gelap. Dengan begitu, ruang dalam rumah tidak turut gelap karena jumlah jendela pada bangunan tidak terlalu banyak. Sehingga cahay matahari harus dapat dimaksimalkan.
Sembari memasang kanopi, kmai juga mengganti material-material yang sudah rusak seperti tritisan, plafon, talang, ornamen di gunungan. Kami menggantinya dengan yang lebih bagus dengan material kayu.
Sedangkan untuk bagian talang dari jurai dalam atap rumah, akan jatuh ke bagian kanopi yang dibuat baru. Hal tersebut dirasa akan merusak kanopi dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, kami membuat sebuah pipa dari bagian talang menuju ke tanah. Pipa tersebut dimaksudkan sebagai jalur aliran air sehingga tidak merusak kanopi.
Baca juga: Desain Rumah dan Kos Tumbuh dengan Style Modern Tropis
Tantang terbesar dari proses pembangunan ini adalah cuaca. Saat proses pembangunan berlangsung, cuaca berada di musim hujan sehingga pengerjaan harus dilakukan secara lebih cepat.
Selanjutnya, kami mengerjakan bagian paving halaman. Pada paving halaman, kami memulai dari bagian samping Barat yang paling besar, kemudian berlanjut ke bagian lain. Paving yang dipilih adalah paving beton dengan bagian bawahnya menggunakan pasir.















